Sabtu, 19 November 2011

pondok pesantren modern MANAHIJUSSADAT

MUQODDIMAH

Pondok Pesantren Modern MANAHIJUSSADAT adalah lembaga formal keagamaan yang menyelenggarakan program terpadu 24 jam. Menggunakan gabungan kurikulum Nasional dan Kepesantrenan, dengan komunikasi harian berbahasa Arab dan Inggris.

Berdiri di atas tanah wakaf seluas kurang lebih 8 Ha, dihuni oleh para santri putra dan putri lulusan SD/MI dan SMP/MTs yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia seperti : Lebak, Pandeglang, Serang, Cilegon, Tangerang, Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, bahkan Sumatera Utara, dll.
Sedangkan para pengajarnya merupakan lulusan beberapa Pesantren ternama di Nusantara dan para Sarjana S1 dan S2 yang sesuai dengan bidangnya.

JENJANG PENDIDIKANTINGKAT TSANAWIYAH
Untuk tamatan SD/MI masa belajar/studi 6 tahun diasramakan.

TINGKAT ALIYAH
Untuk tamatan SMP/MTs, masa studi 4 tahun diasramakan. Para lulusan mendapatkan Ijazah Tsanawiyah Negeri, Aliyah Negeri atau SMK Negeri dan Ijazah Pondok.
AKTIVITASI SANTRI

Dimulai sejak subuh hingga malam, dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Disiplin beribadah, belajar dan bekerja
2. Disiplin berbahasa Arab dan Inggris
3. Ekstrakurikuler : Pramuka, Marching Band, Kesenian, Beladiri, Latihan Kepemimpinan, dll.

AKTIVITAS PONDOK

Proses Kegiatan Belajar Mengajar didukung oleh fasilitas :
1. Masjid (sebagai pusat kegiatan santri)
2. Asrama Santri dan Guru
3. Ruang Belajar, Praktek dan Aula
4. Lab. Komputer Multi Media
5. Lab. Alam (Lahan Praktek)
6. Tempat Praktek Jahit Menjahit (Konveksi)
7. POSKESTREN (Pos Kesehatan Pesantren)
8. Lapangan Olahraga (Bola kaki, Volly, Takraw, Badminton, Basket, Tenis Meja, Futsal, dll).
9. Koperasi (Warung Serba Ada) dan Kantin
10. BMT El-Manahij (Melayani tabungan Santri dan Administrasi Keuangan Pondok)
11. dll.
TUJUAN PENDIDIKAN
Mencetak khalifah (kader & generasi handal) yang diharapkan :
1. Memiliki keimanan kuat & keilmuan yang bermanfaat
2. Berakhlaq terpuji & menjadi anak sholeh
3. Mampu membaca, memahami dan mengamalkan Al-Qur'an & Kitab Kuning
4. Memiliki keterampilan :
a. Berbahasa Arab dan Inggris
b. Menggunakan komputer
c. Bercocok tanam dan berternak
d. Berpidato dalam tiga bahasa
e. Terbiasa hidup mandiri dan sederhana
f. Terbiasa bekerja maksimal
g. Dapat kuliah di Perguruan Tinggi Negeri / Swasta, dalam dan luar negeri (dan beasiswa
bagi yang berprestasi dan berdedikasi).

pondok pesantren Al-Qur-an Buaran pekalongan

Sejarah Berdirinya  
Kecintaan terhadap Al Qur’an dan cita-cita seorang Ulama Khafidzul Qur’an yang diprakarsai oleh KH Syafi’i Abdul Majid Al Hafidz yang menginginkan berdirinya sebuah Pondok Pesantren khusus Al Qur’an di Kota Pekalongan, tahun 1975  dapat terwujud.
 
Sebagai seorang ulama  kharismatik sekaligus seorang tokoh koperasi, beliau dapat menjalin kerjasama dengan berbagai tokoh masyarakat dan tokoh koperasi lainnya, seperti H.A. Djunaid dan KH.Ghofar Ismail untuk membantu mewujudkan cita-citanya. Sehingga pada 22 September 1975 Pondok Pesantren yang diberi nama : Pondok Pesantren Al Qur’an Buaran dapat diresmikan oleh Menteri Agama RI, Prof.Dr.KH.A.Mukti Ali.
 
Pada saat berdirinya yang menjadi pegangan pengajaran di pondok pesantren tersebut khusus ilmu-ilmu Al Qur’an seperti : Ulumul Qur’an, Tahfidhul Qur’an, ilmu Qiro’ah, Qiroatussab’ah, Tafsir, Tarikh Al Qur’an, Khothul Qur’an dan lain-lain.
 
Keinginan yang mulia tersebut mendapat sambutan yang hangat dari para ulama lainnya sekaligus mereka merupakan pengasuh utama sejak awal pendiriannya, antara lain : K.Sonhadji Abu Bakar, KH. Sa’dullah Dahlan Al Hafidz, K. Irfan said Al Hafidz, KH.Mudzakir Asyhuri, KH.Anwar Fathoni,  Ustadz Yusuf Anggawi, KH Ghufron Ahid, KH.Lukni Maulana,  Drs.A.Palal Irsyad, Asysyaikh Abdul Qodir Abdul Adhim Mesir.
 
Sepeninggal para pendiri untuk menyusuaikan perkembangan  dan perubahan waktu,   Pondok Al Qur’an Buaran merubah kelembagaannya  menjadi yayasan. Dan dibawah Ketua yayasan pondok pesantren yang sekarang  H.A.Zaky Arslan Djunaid,  Pondok Pesantren Al Qur’an Buaran mulai memperluas lokasinya, termasuk lokasi diluar yang semula, yaitu di Kelurahan Buaran, Jalan Pelita 2 dengan luas tanah 4 hektar.
 
Dan atas kesepakatan bersama  Pondok Pesantren Al Qur’an Buaran dirubah menjadi Pondok Pesantren Modern Al Qur’an Buaran Pekalongan, dengan lokasi dan fasilitas yang lebih memadai seperti  asrama pondok putra dan putri representatif dengan dilengkapi Masjid jami’, Rumah Kiyai, Gedung Pertemuan, Rumah Sakit, Kantin, sarana Olah Raga, Miniatur Ka’bah dan Lokasi Peragaan Haji, sehingga seolah-oleh terwujudnya Islamic Centre yang berada di kota Pekalongan.
 

ponpes asysyifaa

. Latar Belakang
Agama Islam adalah rahmat bagi seluruh alam. Hanya dengan Islam, manusia bakal hidup selamat, bahagia dan mulia di dunia dan akhirat. Rasulallah SAW bersama para sahabat dan orang-orang yang beriman sesudahnya telah membuktikan bahwa hidup dengan cara Islam telah mampu mewujudkan pola kehidupan yang damai, aman dan sejahtera bagi ummat Islam pada khususnya dan umat manusia pada umumnya. Ketika itu, umat Islam benar-benar telah menjadi poros kehidupan yang menakyubkan. Sekali lagi itu bisa terjadi karena mereka mampu menerapkan pola kehidupan yang diatur oleh syari’at Islam.
Bagaimana dengan umat Islam sekarang? Secara jujur dan iklas tampaknya Era globalisasi yang menguat telah membawa dampak yang tidak hanya menggembirakan karena memberi sejumlah harapan, melainkan juga dampak negative yang justru memprihatinkan. Ummat Islam sekarang sudah banyak yang tidak melaksanakan syari’at islam dengan baik dan benar bahkan tidak sedikit yang nota bene mengaku sebagai ummat Islam namun pola kehidupannya tidak Islami. Pola ucap dan tingkah laku umat islam di seluruh pelosok dunia saat ini harus diakui masih banyak yang belum menampakkan keberhasilan internalisasi nilai-nilai Islam. Hal ini harus diakui oleh mereka yang merasa bertanggungjawab dan merasa berkewajiban untuk melakukan perubahan demi keberhasilan umat Islam khususnya dalam memenangkan persaingan global di masa depan. Di samping internalisasi nilai dan ajaran islam yang belum menyentuh, problema sosialisasi nilai dan ajaran islam juga menghadapi tantangan berat yang datang sebagai akibat arus globalisasi yang semakin menguat pula. Tradisi Kafirin, tradisi Yahudi dan Nasrani serta Jahiliah secara tidak disadari sudah terlalu banyak mempengaruhi pola pikir, sikap dan prilaku masyarakat, khususnya ummat islam. Hal ini jelas merupakan penyakit yang berbahaya yang dapat membawa umat islam ke dalam kelemahan dan keterpurukan.
Dampak dari kondisi ini adalah posisi dan peran ummat Islam sekarang ini lemah bagai buih di atas lautan yang tidak memiliki peran dan fungsi penting dalam mengatur tatanan khidupan global. Sinyalemen yang kuat mengarah kepada ketidakstabilan ekonomi, sosial, hukum dan politik adalah akibat moral bangsa kita yang anjlok, runtuh dan tercabik-cabik. Korupsi yang menggurita, kriminalitas yang terus mendera, pornografi dan pornoaksi yang menyampah adalah potret bangsa yang menyesakkan dada. Tak heran jika musibah terus menghampiri kita. “Dan musibah apa saja yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri.” (QS. Asy Syura: 30). Siklus alam yang biasanya mendatangkan berkah justru menjadi bencana. Lalu apakah bangsa kita akhirnya akan tergulung sebagaimana bangsa ‘Aad?
TIDAK, Saatnya SEKARANG umat islam mengembalikan pola kehidupannya dengan pola hidup yang Islami yang diatur oleh syari’at Islam. Saatnya SEKARANG Ketika dunia ini diambang kehancuran, umat Islam harus mampu tampil kemuka untuk membuktika bahwa agama islam merupan rahmat bagi seluruh alam. Ummat islam harus mampu meyakinkan ummat manusia bahwa hanya dengan Islam, manusia bakal hidup selamat, bahagia dan mulia di dunia dan akhirat. Hanya hidup dengan cara Islam yang bakal mampu mewujudkan pola kehidupan yang damai, aman dan sejahtera bagi ummat Islam pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
Mulainya darimana kita membangun pola kehidupan Islami secara menyeluruh seperti di zaman Rasulallah SAW bersama para sahabat dan orang-orang yang beriman sesudahnya. Jika kita telisik secara mendalam akar permasalahannya ternyata bahwa terjadinya kelemahan posisi dan peran ummat islam dalam tatanan kehidupan global di akhir zaman adalah diantaranya dikarenakan lemah iman dan bodoh. Sebagai bagian komponen ummat Islam yang sudah mendeteksi penyakit yang menyerang ummat islam yakni lemah iman dan bodoh, merasa perlu dan sangat berkepentingan untuk mencoba menanggulangi penyakit tersebut. Sebab penyakit ini yang mengakibatkan rusaknya sikap, tingkah laku dan perbuatan. Diyakini benar bahwa sikap dan tingkah laku yang baik dan benar yang akan mengarahkan suasana dan tatanan kehidupan ini menuju arah yang lebih baik.
Dilihat dari permasalahan yang ada tampaknya perlu adanya satu penanganan yang menyeluruh yang melibatkan seluruh potensi sumber daya ummat islam yang ada diberbagai belahan dunia untuk melakukan therapy dengan obat yang tepat dalam mengatasi penyakit berbahaya yang telah menyerang umat islam terseut. Berangkat dari kondisi dan pemikiran seperti inilah maka dipandang perlu adanya wadah berupa institusi perjuangan Islam dan Bangsa dalam menghidupkan ilmu-ilmu Agama (Ihya ‘Ulumiddiin) yang menjadi basis keyakinan dan akhlak mayoritas ummat Islam di Indonesia khususnya dan di seluruh pelosok dunia pada umumnya yang bermuara kepada upaya peningkatan peningkatan keimanan dan kecerdasan ummat Islam yang berestafet sampai yaumil akhir.
Berdasarkan pada hal-hal di atas dan berdasarkan kepada pertimbangan lainnya maka secara formal pada tanggal 24 Jumadil Awwal 1421 H bertepatan dengan tanggal 24 Agustus 2000 M didirikanlah Pondok Pesantren, Majlis Ta’lim dan Da’wah yang diberi nama Asy-Syifaa` Wal Mahmuudiyyah yang berarti “obat penyembuh dan Terpuji” yang beraqidah Islam menurut faham Ahlussunnah Wal Jama’ah dan menganut salah satu mazhab empat : Syafi’i (Imam Muhammad Bin Idris Asy-Syafi’i), Hanafi (Imam Abu Hanifah An Nu’man), Maliki (Imam Malik bin Anas) dan Hambali (Imam Ahmad bin Hambal) yang dengannya diharapkan dapat menjadi alternative solusi penyembuhan berbagai penyakit dalam berbagai dimensinya sehingga pada gilirannya nanti terbangun manusi-manusia yang bertaqwa yang secara menyeluruh diharapkan mampu mewujudkan dunia yang “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur”.
2. Visi
Terciptanya lebih banyak ummat Islam yang tinggi imannya yang didukung oleh kecerdasan berfikir, bersikap dan bertindak yang pada gilirannya nanti tercipta negeri yang “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur”.
3. Misi
a. Membina jama’ah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah khususnya dan ummat Islam umumnya agar senantiasa meningkatkan keimanan dan kecerdasannya.
b. Mendorong seluruh ummat manusia untuk menjadi manusia yang beriman kepada Allah SWT sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya
c. Membangun jama’ah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah khususnya dan ummat Islam umumnya agar pintar dan benar sebagai bekal menuju ummat Islam yang sejahtera lahiriah dan batiniah.
d. Menggerakkan jama’ah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah khususnya dan ummat Islam umumnya agar menjaga dan meningkatkan persaudaraan Islam.
e. Menggerakkan jama’ah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah khususnya dan ummat Islam umumnya agar peduli dan tanggap terhadap permasalahan ummat manusia secara keseluruhan.
4. Strategi
1. Menyelenggarakan kegiatan yang mengarah kepada upaya peningkatan keimanan dan kecerdasan jama’ah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah khususnya dan ummat Islam umumnya
2. Membangun citra jama’ah dan jam’iyyah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah khususnya dan ummat Islam umumnya.
3. Mendorong jama’ah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah khususnya dan ummat Islam pada umumnya agar melek ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Menyelenggarakan Program Persaudaraan Ummat Islam.
5. Menyelenggarakan Gerakan Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Peduli.
6. Pengembangan Jama’ah dan Jam’iyyah Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah.
5. Ikhtiar
Secara khusus berupaya mencetak manusia-manusia yang tinggi keimanannya dan tinggi kecerdasannya melalui metode TAQWA dengan ikhtiar amaliah ala (cara) Wali. Adapun hal yang dimaksud adalah dengan cara bagaimana meraih derajat manusia-manusia yang dicintai Allah SWT sebagaimana disebutkan oleh Imam Zainuddin al-Mulaibari r.a dalam Kitabnya Kifayatu Atqiya yakni sebagai berikut :
1. Tobat (At-Taubah)
2. Qana’ah (Al-Qana’ah)
3. Zuhud (Az-Zuhdu)
4. Mencari ‘Ilmu Syara (Ta’allumu ‘Ilmisy-Syari’ah)
5. Menjaga Ibadah Sunat (Al-Muhufazhatu ‘Alas-Sunan)
6. Tawakal (At-Tawakkul)
7. Ikhlas (Al-Ikhlash)
8. ‘Uzlah / Nyepen (Wa Minhas Subhatu wal ‘Uzlatu)
9. Menjaga Waktu (Wa Minha Hifzhul Auqat)
6. Asas
Laa ilaaha illalah Muhammad Rasulallah
7. Tujuan
Menghidupkan kembali ilmu-ilmu Agama (Ihya ‘Ulumiddiin) menuju terciptanya manusi-manusia yang bertaqwa yang secara menyeluruh diharapkan mampu mewujudkan dunia yang “Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafuur”.
8. Sifat
Jama’ah / santri (ikhwannya) bersifat terbuka bagi setiap muslim, bersifat sukarela, tidak membedakan suku ras, bukan organisasi social politik, bukan bagian dari organisasi social politik dan tidak menjalankan politik praktis.
9. Kegiatan Pokok yang sudah berjalan
a. Bidang Pendidikan menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut :
1. Pondok Pesantren Salafi Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah berfaham Ahlussunnah Wal Jama’ah bertempat di :
1. Jl. Raya Soreang – Cipatik Km 8,6 Kp. Badaraksa Desa Jelegong Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Provisi Jawa Barat Indonesia Telepon 62-022-91218039, HP 081394157000.
2. Lingkungan Pangaduan Heubeul (Angkrek) RT 02 RW 11 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45323 HP 085220503666.
3. Jl. Lanjung No. 6 Tanjungsari Telp. (62-022-7912953 Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45362
2. Taman Pendidikan Al-Qur’an, bertempat di Lingkungan Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Pangaduan Heubeul (Angkrek) RT 02 RW 11 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45323 HP 085220503666
b. Bidang Majlis Ta’lim menyelenggarakan kegiatan ta’lim dengan jadwal acara sebagai berikut :
1. Pengajian rutin bertempat di Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Jl. Raya Soreang – Cipatik Km 8,6 Kp. Badaraksa Desa Jelegong Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung Provisi Jawa Barat Indonesia Telepon 62-022-91218039, HP 081394157000 setia malam Kamis mulai jam 20.00 WIB s/d 24.00 WIB dan setiap hari Ahad Jam 09.00 WIB s/d 12.00 WIB.
2. Pengajian rutin bertempat di Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Pangaduan Heubeul (Angkrek) RT 02 RW 11 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45323 HP 085220503666 setiap hari Selasa dan Jum’at jam 15.00 WIB s/d 17.30 WIB dan setiap malam Rabu dan Malam Sabtu jam 20.00 WIB s/d 24.00 WIB.
3. Pengajian rutin bertempat di Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Jl. Lanjung No. 6 Tanjungsari Telp. (62-022-7912953 Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45362 setiap hari Rabu dan Ahad jam 15.00 WIB s/d 17.30 WIB.
4. Pengajian rutin di Masjid Raya Bandung Provisi Jawa Barat Indonesia malam Ahad dua minggu sekali mulai jam 20.00 WIB s/d 24.00 WIB.
5. Pengajian rutin di Masjid Agung Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia malam jum’at dua minggu sekali mulai jam 20.00 WIB s/d 24.00 WIB.
6. Pengajian rutin di Masjid Agung Banjaran Kabupaten Bandung Provisi Jawa Barat Indonesia malam jum’at dua minggu sekali mulai jam 20.00 WIB s/d 24.00 WIB.
7. Pengajian rutin di Masjid Agung Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia malam Sabtu dua minggu sekali mulai jam 20.00 WIB s/d 24.00 WIB.
c. Bidang Da’wah menyelenggarakan kegiatan diantaranya adalah melalui :
1. Penyelenggaraan Bimbingan Manasik Haji. Sejak Tahun 2006 telah memberangkatkan Jama’ah haji sebanyak ______ orang, dengan perincian Tahun 2000 ______ orang, Tahun 2001 ______ orang, Tahun 2002 ______ orang, Tahun 2003 ______ orang, Tahun 2004 ______ orang, Tahun 2005 ______ orang, dan Tahun 2006 ______ orang.
2. Menyelenggarakan Safari Ziarah Wali Sanga dan Makam-makam para Wali lainnya seperti ke Syekh Pamijahan dan Makam-makam para Wali yang ada di seputar Banten.
3. Peringatan Hari-Hari Besar Islam (PHBI) seperti Perayaan Maulid, Isra Mi’raj, Tahun Barus Islam, Nuzulul Qur’an dan lain-lain.
4. Penerbitan Buletin setiap dua minggu sekali. Terbit waktunya bersamaan dengan pengajian rutin di Masjid Agung Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia.
5. Siaran Radio Komunitas Asy-Syifaa-al-Mahmuudiyyah 107,7 FM Sumedang yang dipancarkan dari Sekretariat Pondok Pesantren, Majlis Ta’lim dan Da’wah Asy-Syifaa`-al-Mahmuudiyyah Sumedang, Lingkungan Pangaduan Heubeul (Angkrek) RT 02 RW 11 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45323 HP 085220503666.
6. Khusus Pak Kyai selaku Mudiir ‘Aam Pondok Pesantren, Majlis Ta’lim dan Da’wah Asy-Syifaa`-al-Mahmuudiyyah memenuhi undangan Tabligh-tabligh Akbar dan atau acara-acara lain yang dilaksanakan oleh pihak luar.
7. Penyelenggaraan Perdagangan Ekonomi dengan pola syari’at islam melalui Divisi Pengembangan Ekonomi Syari’ah dengan Show Room di JATINANGOR TOWN SQUARE (JATOS) Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia, di Lingkungan Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Pangaduan Heubeul (Angkrek) RT 02 RW 11 Kelurahan Situ Kecamatan Sumedang utara Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45323 HP 085220503666 dan di Lingkungan Pondok Pesantren Asy-Syifaa Wal Mahmuudiyyah Jl. Lanjung No. 6 Tanjungsari Telp. (62-022-7912953 Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang Provisi Jawa Barat Indonesia 45362.
8. Menyelenggarakan bantuan sosial pada fakir miskin, yatim piatu, orang sakit, bencana alam, orang cacat, mua’alaf, dan lain-lain.

Muqaddimah Perkembangan dakwah Islam di Indonesia sungguh sangat menggembirakan, terutama di kota-kota besar semangatnya semakin maju baik dari segi kegiatan maupun pembangunan sarananya seperti masjid, madrasah, sekolah islam, maupun pesantren. Tapi di sisi lain, kondisi ini tidak dibarengi dengan perkembangan syiar islam di desa pedalaman terutama di daerah pegunungan. Masih banyak kekurangan yang menunjang syiar islam disana, padahal semangatnya tidak kalah jauh dengan masyarakat kota. Salah satunya melalui media informasi elektronik yang telah masuk ke desa-desa pedalaman membuat masyarakatnya tergerak bersemangat mendalami ilmu-ilmu agama. Tentunya syiar Islam ini akan lengkap jika semangat yang baik itu ada yang menunjang berupa sarana pendidikan yang memadai untuk menunjang kemajuan syiar Islam seperti di perkotaan. Seperti kita ketahui masyarakat di pedalaman pegunungan umumnya berprofesi sebagai buruh tani di perkebunan. Penghasilan mereka hanya cukup untuk menghidupi kebutuhan keluarganya sendiri sehingga sering kita lihat pembangunan disana kurang banyak dan juga kondisi masjid, mushola, gedung sekolah terkadang memprihatinkan. Dengan kondisi penghasilan yang pas-pasan ini juga yang terkadang dimanfaatkan para misionaris untuk melemahkan iman dan semangat mereka mendalami agama islam. Pondok pesantren Al-Khoiriyah dirintis dan dibangun untuk tujuan mulia, untuk membantu memfasilitasi kebutuhan akan ilmu agama islam bagi masyarakat di Desa Simego dan sekitarnya. Desa Simego terletak di Pegunungan Rogojembangan dengan ketinggian 1600 meter. Desa ini berada di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah. Desa inilah puncak tertinggi Pekalongan dan tidak jauh dengan wisata Pegunungan Dieng Latar Belakang Pendirian Keprihatinan atas kondisi masyarakat di desanya terutama pendidikan agama bagi generasi mudanya, Ustad Muhammad Nasrul Arief terpanggil untuk mengajar di desanya setelah menyelesaikan pendidikannya sebuah Pondok Pesantren di Kedungwuni Pekalongan. Di Desa Simego Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan inilah didirikan sebuah majlis ta'lim tepatnya pada hari Jum'at tanggal 20 Syawal 1425 Hijriah atau 3 Desember 2004 Masehi. Majlis ta'lim ini didirikan sebagai tempat belajar agama bagi masyarakat sekitar. Awal kegiatannya dimulai mengajar iqra’ dan baca Alqur’an anak-anak dan juga pengajian mingguan untuk masyarakat. kegiatan ini dilakukan di ruang tamu rumah ustad Nasrul (gambar A). Seiring perkembangan majlis ta'lim, animo, dan minat belajar yang tinggi dari masyarakat akan kebutuhan ilmu agama Islam maka majlis ini mulai menerima santri mukim maka dibangunlah ruang baru 2 lantai ukuran yang berukuran 5 x 3 meter (gambar C) . Ruang bawah digunakan untuk toko kelontong sebagai sumber nafkah pengasuh dan ruang atas untuk kegiatan belajar dan tidur santri putra. Sedangkan untuk santri putri kegiatan belajar masih ditempatkan di ruang tamu dan tidur juga di kamar tamu. Ghirah yang luar biasa dari masyarakat menjadikan majlis ini kedatangan banyak santri baik yang mukim maupun anak-anak yang ingin belajar Alqur’an. Maka didirikanlah wadah kegiatan baru bernama Pondok Pesantren Al-Khoiriyah. Tentunya pesantren ini dilengkapi dengan kurikulum yang baru dengan sistem yang lebih baik dan rapi, sehingga bukan majlis sebelumnya hanya berisi pengajian biasa. Dengan dibantu swadaya masyarakat didirikanlah sebuah gubuk panggung dari bambu dan beratapkan ijuk dengan ukuran 7 x 5 meter (gambar E & F sebelum dirubuhkan). Bangunan ini khusus untuk kegiatan anak-anak TPQ karena ruang yang ada sudah tidak mencukupi jumlah anak-anak yang belajar. Di gubuk ini setiap pagi dan sore dipenuhi suara anak-anak mengaji. Hingga saat ini jumlah santri sebagai berikut: - Santri kalong 21 putri dan 19 putra - Santri mukim 24 putra dan 15 putri - Santri anak-anak TPQ putra-putri 34 orang Ruang pondok yang ada sekarang sudah tidak mencukupi lagi untuk menampung para santri, maka panitia pada pertengahan tahun 2010 ini mulai membangun 2 gedung lagi. Di bulan Desember ini telah berdiri bangunan gedung 2 lantai berukuran 6x4 meter (gambar D). Pembangunan gedung yang satu lagi (gambar E) Insya Allah dimulai awal bulan desember ini. Visi dan Misi Visi "Membentuk kader-kader Muslim yang taat beragama dan mampu mengajarkan dan mensyiarkan Islam ahlu sunah wal jama’ah untuk keluarga dan masyarakat" Misi Sebagai sebuah pesantren tradisional yang akan melahirkan pribadi-pribadi Muslim yang kaffah, berkarakter serta berjiwa kemandirian, maka misi pondok pesantren Al-Khoiriyah sebagai berikut: 1. Menanamkan pondasi keislaman yang kokoh berdasarkan Alqur’an, sunah, dan ijma’ para ulama’ ahlu sunah wal jama’ah 2. Mencetak juru da’wah (da’i) yang berwawasan luas dan mampu menangani segala problematika kehidupan beragama. 3. Membentuk pribadi muslim yang berakhlakul karimah, mandiri & terampil. MATERI PENDIDIKAN -Baca tulis kitab Alqur’an -Ilmu Tajwid -Hadits -Aqidah akhlaq -Bahasa arab -Nahwu shorof -Fiqih -Sejarah islam Ekstrakurikuler: Marawis, ilmu pertanian Nama dan Lokasi Pesantren Pesantren ini bernama Pondok Pesantren Al-Khoiriyah. Terletak di Pegunungan Rogojembangan dengan ketinggian 1600 m. Alamat : Desa Simego RT 004 RW 001 Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Propinsi Jawa Tengah Indonesia. Kode Pos 51193 Telephon : 0858 7811 5331 Email : ponpes_alkhoiriyah@yahoo.co.id Website : http://ponpes-al-khoiriyah.blogspot.com Diposkan oleh PESANTREN AL-KHOIRIYAH di 23:02 0 komentar Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Link ke posting ini Label: - 'PROFIL PESANTREN Posting Lama Beranda Langgan: Entri (Atom) MENU - 'PROFIL PESANTREN - 'PROPOSAL PEMBANGUNAN PESANTREN - GEDUNG BELAJAR - KEGIATAN HAFLAH DAN KHATAMAN - KEGIATAN PEMBANGUNAN - SANTRI - SEJARAH DESA SIMEGO - WISATA ALAM PESANTREN AL-KHOIRIYAH SIMEGO PETUNGKRIYONO PEKALONGAN Lihat profil lengkapku LOKASI PESANTREN LOKASI PESANTREN dari kota pekalongan, naik bis jurusan ke terminal kajen. kemudian naik bis jurusan ke kalibening/ simego. kemudian naik ojek / angkot ke pondok AHLAN WASAHLAN.. selamat datang di web pondok pesantren Al-Khoiriyah. mohon doa restu dan dukungan dari pada donatur sekalian guna pembangunan gedung baru untuk menampung santri-santri baru kami. bantuan dapat disalurkan ke rekening nomer : 876 028 0462 Bank BCA KCP Jababeka Cikarang atas nama : muhammad daris marzuq telp : 0857 1401 8853 atau nomor : 0549-01-001084-53-0 Bank BRI KCP Wiradesa Pekalongan atas nama : muhammad nasrul arief telp : 0858 7811 5331 terimakasih.. ARSIP ▼ 2010 (8) ▼ Desember (3) PROPOSAL PEMBANGUNAN PROFIL PESANTREN WISATA ALAM ► November (5)PONDOK PESANTREN AL-KHOIRIYAH SIMEGO PETUNGKRIYONO PEKALONGAN

Bulan Ramadan adalah kesempatan memperoleh pahala sebanyak-banyaknya karena segala pahala akan dilipatgandakan, termasuk membaca Alquran. Oleh sebab itu, banyak umat Islam yang berlomba-lomba mengkhatamkan Alquran, yang semula satu hari hanya satu ruku, pada bulan Ramadan bisa satu juz. Bahkan, yang biasanya satu hari satu juz, pada bulan Ramadan bisa satu hari tiga sampai empat juz, sehingga dapat khatam sebanyak mungkin di bulan Ramadan. Umat Islam yang di luar bulan Ramadan jarang membaca Alquran pun, pada Ramadan ini berlomba-lomba membaca Alquran. Tak heran jika di masjid-masjid selalu terdengar senandung Alquran setiap waktu, atau yang disebut tadarusan. Lalu bagaimana dengan para penghafal Alquran (hafiz) yang di luar Ramadan pun hari-hari mereka tak lepas dari membaca dan menghafal Alquran? Ternyata, mereka pun berlomba-lomba untuk lebih banyak menghafal Alquran pada bulan Ramadan, seperti di Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur. Menurut Nyai Islamiyatun, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Jannah, pada Ramadan ini para santrinya semakin giat menghafal, yang semula menyetorkan hafalan setengah halaman, menjadi satu halaman. Ramadan ini benar-benar digunakan untuk tadabur Alquran. Di pondok pesantren yang telah meluluskan para hafiz-hafizah ini setiap selesai salat zuhur ditradisikan mengulang hafalan sebagai wirid. "Untuk menjaga dan mempertajam hafalanponpes Miftahul Jannah

Ma’had Al Zaytun Indramayu – Pernah dengar pondok pesantren Ma’had Al Zaytun?? Itu lho, yang katanya merupakan ponpes bertaraf internasional dan termegah se-Asia Tenggara? Apakah Anda tertarik untuk berkunjung kesana? mahad-al-zaytun Pesantren Ma’had Al Zaytun adalah pondok pesantren yang berada di kawasan desa Mekarjaya, Gantar – Indramayu, Jawa Barat. Letak ponpes megah ini kurang lebih sekitar 11 km di sebelah tenggara Haurgeulis. Ponpes yang didirikan pada tahun 1996 ini berdiri megah di atas areal tanah seluas 1200 ha. Ditengah banyaknya isu miring mengenai tempat pendidikan ini, ternyata ada banyak hal menarik yang terdapat disana. al-zaytunSalah satu perbedaan antara Al Zaytun dengan ponpes-ponpes yang lainnya adalah ketersediaannya semua SDA yang diproduksi sendiri. Al Zaytun memiliki lahan khusus seluas 1000 ha yang digunakan untuk lahan perkebunan, peternakan, holtikultura dan beberapa industri lain sebagai penunjang . Di ponpes ini juga terdapat stadion olahraga, danau buatan, tempat pembelanjaan, restoran, dan masjid megah yang diberi nama Rahmatan lil’Alamin, yang konon kelak merupakan salah satu masjid terluas dan tertinggi di dunia. Jika Anda datang dari arah selatan (Sumedang & Majalengka) atau jalan raya Cikamurang (Palimanan – Sanca – Bantarwaru – Subang), ambil jalur ke utara pada pertigaan Sanca. Pertigaan tersebut mempertemukan 3 jalur, yaitu Cirebon, Subang dan Indramayu (Al Zaytun).map-al-zaytun Rute perjalanan Sanca – Gantar sekitar 8 km, dengan kondisi jalan sampai saat ini cukup rusak (menunggu proses perbaikan). Tepat sebelum Anda berada di pertigaan Gantar, ambil arah ke timur (belok kanan). Ini adalah jalan utama / pintu gerbang menuju Al Zaytun. Jika Anda datang dari arah pantura, berhentilah di Patrol (sekitar pasar). Disana ada jalur ke selatan menuju Haurgeulis, dengan jarak tempuh Patrol-Haurgeulis sekitar 12 km. Ambil jalur tersebut. Jika Anda menggunakan kereta api, turunlah di stasiun Haurgeulis. Disini Anda bisa langsung mengambil arah ke timur (lewat depan pasar Haurgeulis, menuju arah Alun-alun).lokasi-al-zaytun Dari kota (bundaran HI, utara Alun-alun), ambil jalur ke arah Gantar. Disitu Anda akan melalui Jl. Siliwangi + Jl. Raya Haurgeulis – Gantar sepanjang kurang lebih 8 km. Hati-hati jika melewati jalur ini karena keadaan jalan yang rusak. Ketika sampai di pertigaan Gantar, ambil arah ke selatan (belok kanan). Awas, jangan sampai salah arah (Gantar belok kiri)… :D . Sekitar beberapa meter setelah tikungan, ambil jalur ke kiri lagi (ke arah timur). Terussss saja. Permukaan jalan disini lumayan bagus. Setelah kurang lebih 2,5 km, Anda akan melewati sebuah jembatan sungai kecil dengan pagar dinding kokoh di depannya. Ya, Anda telah sampai di kawasan Ma’had Al Zaytun.

SEKITAR 14 abad lalu, salah seorang sahabat terdekat Rasulullah yaitu Ali Bin Abu Thalib mengatakan, "Kejahatan yang terorganisasi dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisasi". Pendek kata, sebuah sistem harus dibangun, apapun bentuknya, jangan sampai ketergantungan kepada sosok atau figur dapat menghambat keberlanjutan organisasi. Pengasuh Pondok Pesantren (Pontren) Al-Mizan sangat memahami filosofi itu. Melalui sistem dan metode klasikal, Al-Mizan mampu mengepakkan sayapnya lebar-lebar. Jika pada awal berdirinya hanya 67 santri, sekarang telah memiliki 850 santri. Awalnya luas pesantren hanya 316 m2, sekarang 12 hektar. Pengasuh Pondok Pesantren (Pontren) Al-Mizan KH Anang Azhary Alie kepada Pelita, Rabu (24/8) mengatakan, para santri dan alumni Al-Mizan membawa misi al-Qur'an, mereka dicetak sebagai seorang hafidz atau penghapal al-Qur'an. Ketika mereka masuk ke fakultas kedokteran dan sudah menjadi dokter, mereka menjadi dokter yang hapal al-Qur'an. Atau ketika mereka masuk kuliah di fakultas ekonomi, mereka menjadi sarjana ekonomi dan ekonom yang hafidz al-Qur'an. "Untuk memenuhi kebutuhan itu Al-Hikmah membuka Tarbiayatul Muallimin al-Islamiyah atau TMI tahfidz dan nontahfidz," kata Anang. Para pengajar rata-rata adalah mereka yang telah hafal al-Qur'an yang setia melayani para santri dari waktu Subuh sampai pukul 08.00. Selain itu juga waktu pembelajaran setelah Zuhur dan ba'da Ashar. "Tahfidz ini untuk SMP-SMA sementara untuk program non-tahfidz bagi santri MTs dan Aliyah," ujarnya. Sementara untuk target penghapalan, menurut KH Anang sebanyak 30 juz, tapi itupun tidak menutup kemungkinan bagi santri hanya hapal 25 juz. Tingkat daya hafal dan besaran hapalan para santri, kata KH Anang sangat tergantung pada mujahadahnya, intelektualitas dan daya hapalnya. "Ada santri kelas IV atau kelas I SMA sudah hapal 23 juz," ujarnya. Meski menghapal al-Qur'an menjadi prasyarat kelulusan, kata KH Anang, itu menjadi bagian dari program Pesantren Al-Mizan untuk melahirkan para huffaz yang mumpuni dan ahli dibidang fisika, matematika, biologi, ekonomi, dan sebagainya. Menurut KH Anang, dengan program penghapalan, terjadi keseimbangan antara pengetahuan agama dan pengetahuan umum. Selain itu, para santri juga lebih difokuskan dalam penguasaan bahasa, yaitu Arab dan Inggris. "Al-Mizan tidak menyebut dirinya pesantren bertaraf internasional karena sebenarnya sudah mengejawantahkannya sehari-hari dalam berbahasa," ujar alumni S2 UIN Jakarta ini. Menurut KH Anang, dalam proses pembelajaran, Pontren Al-Mizan lebih mengutamakan pendidikan daripada pengajaran. Pengajaran itu penting, tapi pendidikan jauh lebih penting. Para guru memberikan pelayanan pendidikan di pesantren 1 x 24 jam. "Pesantren mengutamakan sistem among, sistem asuh, dan sistem ajar bagi semua santri," katanya. Metode pembelajaran di dalam kelas sendiri, menurut KH Anang menggunakan direct method yaitu mengajarkan ilmu pengetahuan dengan sistem modern, jadi tidak dengan sistem bandungan, tapi disampaikan secara langsung dan ditangkap dan diserap oleh seluruh santri. Pengembangan kurikulum SELURUH pelajaran umum yang diajarkan di pesantren, menurut KH Anang baik pada tingkatan Mts/aliyah, SMP dan SMA semua diajarkan. Pada pelajaran agama, yang diajarkan di pesantren ini, belum tentu diajarkan di sekolah lain. Bahasa Arab disampaikan sesuai dengan bahasanya dan tidak boleh diajarkan dalam Bahasa Indonesia. "Bahasa Inggris disampaikan dalam pengantarnya Bahasa Inggris, tidak bolah Bahasa Indonesia, kecuali pelajaran umum," ujar KH Anang. Dari sisi sosial, keberadaaan Al-Mizan menurut KH Anang Azhary Alie sangat membantu masyarakat sekitar Rangkasbitung. Menunjang status sosial masyarakat, seluruh pekerja yang terlibat dalam proses pembangunan, pemeliharan, perawatan pesantren adalah orang-orang sekitar pesantren. "Seluruh cucian pakaian para santri dikerjakan warga sekitar termasuk penjaga atau satpam pesantren, meski itu bersifat tidak terlalu diwajibkan karena pesantren juga mendidik para santri untuk memiliki jiwa kemandirian," katanya. Berhasil membangun sistem MASIH menurut KH Anang, perkembangan santri yang pada awalnya hanya 67 santri dan sekarang telah mencapai 850 orang, pada mulanya pesantren hanya menempati sebidang tanah seluas 316 m2 bekas gudang balok. Kunci keberhasilan dalam mengelola pesantren, menurut KH Anang, tidak terlepas dari sistem yang dibangun dengan tidak bertumpu pada figur atau ketokohan. Pontren Al-Mizan yang dikelola dengan pola modern menerapkan metode klasikal, model yang tidak hanya dikelola oleh kiai semata, tetapi dibantu oleh para ustadj yang mengisi kelas-kelas itu dengan jadwal masing-masing. Selain itu pesantren juga sangat memperhatikan cara dan metode pembelajarannya selama di dalam kelas. "Setiap materi pembelajaran selalu diawasi, dikoreksi sehingga guru akan berkembang dan maju, yang tadinya guru junior menjadi senior, bahkan diharapkan mengajarnya dapat setaraf dengan kiainya," ungkapnya. Menurutnya, selama ini sistem telah terbangun dengan rapi dan tinggal menjalankan amanah mereka dalam menjaga sistem tersebut. Sistem yang dibangun Al-Mizan dan telah dikuasai oleh para santri, ternyata bisa memberikan kekuatan hidup ketika berada di luar. Hal lain yang tidak kalah penting, pesantren menurut KH Anang sangat menanamkan semengat jiwa kebebasan dalam santri-santri. Mereka tidak terlalu diikat dan diarahkan. KH Anang sangat optimistis para alumni Al-Mizan ketika lulus dapat diterima baik di perguruan tinggi maupun ketika mengabdi di masyarakat.

PONDOK PESANTREN MODERN DAARUS-SHOLIHIN

MENGENAL PONDOK PESANTREN DARUS-SHOLIHIN

Pondok Pesantren Modern Darus Sholihin adalah lembaga di bawah naungan Yayasan Islam Darus Sholihin (YIDS), yang bertujuan membangun generasi Qur`ani, mencetak kader ulama yang Ahlul Qur`an, dengan materi pokok pengajian adalah Tilawah, Tahfidz, dan Tafsir al-Qur`an.
Menghadapi era globalisasi masa kini, keberadaan para ulama ahl al-Qur’an dibutuhkan sekali. Sering kita mendengar bahwa masa sekarang adalah masa krisis ulama ahl al-Qur’an, karena berkurangnya para ulama yang benar-benar waratsatul anbiyâ’ (pewaris para nabi) bahkan banyak yang sudah dipenggil oleh Allah SWT. Hal ini yang menjadi tantangan bagi kita selaku umat Islam. Padahal kita ketahui keberadaan ulama ahl al-Qur’an di tengah-tengah masyarakat sangat penting sekali demi untuk membentengi akhlak karimah, khususnya bagi para remaja dari pengaruh negatif kebudayaan asing yang kian merajalela di tengah-tengah masyarakat Muslim.
Untuk menjawab tantangan yang cukup berat tersebut, maka Pengurus Yayasan Islam Darus-Sholihin bertekad dengan sungguh-sungguh akan membangun pondok pesantren yang kami beri nama: Pondok Pesantren Modern Darus-Sholihin, dengan ciri khas Tilawah, Tahfidz, dan Tafsir al-Qur’an yang insya Allah kelak akan mencetak kader ulama ahl al-Qur’an sebagaimana yang umat Islam harapkan.
Darus Sholihin berarti: Tempat orang-orang yang saleh. Karena di sinilah kelak para santri akan digembleng untuk menjadi orang-orang baik yang berguna bagi agama, masyarakat, nusa, dan bangsa.

PONDOK PESANTREN MODERN AS-SAHID

Idul Adha 1432 H

Semua santri, ustadz, karyawan, pengurus yayasan, dan sebagian orantua santri melaksanakan shalat Idul Adha di masjid Sahid Sahirman Pondok Pesantren Modern Sahid .

Sabtu, 12 November 2011

PONDOK PESANTREN DAARUNNAJAH

Perkajum 2011 ke JonggolBOGOR/dn.com – Seperti yang telah kita ketahui selain mengajarkan ilmu pendidikan tentang agama Islam, Pondok Pesantren Darunnajah-pun mengajarkan ilmu tentang kepramukaan yang mana ilmu itu baca selengkapnya
Pengembaraan santri kelas IV ke CipanasCIPANAS/dn.com – Agenda tahunan lainnya dari Biro Pengasuhan Santri Pondok Pesantren Darunnajah adalah Pengembaraan Pramuka Santri. Pengembaraan adalah kegiatan tahunan kelas IV yang merupakan kenaikan baca selengkapnya
Di Hari Raya Qurban 2011 ini Pondok Pesantren Darunnajah Menyembelih 102 Ekor Kambing dan Sapi Jakarta/dn.com-Allahu akbar Allahu akbar….takbir berkumandang di mana-mana, alhamdulilah kita pada saat ini masih diberi kenikmatan hidup, nikmat merdeka karena nyata-nyata kita masih bisa bernafas dan baca selengkapnya
Santri SMK Darunnajah 2 Cipining PKL ke Darunnajah PusatJakarta/dn.com-SMK Darunnajah 2 sedang mengikuti parktek yaitu PKL di Darunnajah pusat yang berlokasi di daerah Jakarta Selatan sejak 24/10/2011 para santriwan dan santriwati yang semuanya baca selengkapnya
Hujan sudah mulai mengguyur wilayah jakartaJakarta/dn.com- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian Jakarta akan dilanda hujan ringan. Sejak beberapa hari ini hujan sudah mulai mengguyur kota jakarta maka baca selengkapnya
Kebakaran di DN 8 CidokomBOGOR/dn.com – Menjelang waktu sholat dhuhur, Sabtu, 29 Oktober 2011, salah satu gedung asrama putra di Pesantren Multimedia Annur Darunnajah 8 yang berada di desa baca selengkapnya
Seminar Nasional Pengenalan EHH bagi Para Pendidik Muslim di IndonesiaJakarta (ICRC) – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bekerjasama dengan Pesantren Darunnajah mengadakan “Seminar Nasional tentang Pengenalan eksplorasi Hukum Humaniter bagi Para Pendidik Muslim di baca selengkapnya
Kunjungan Ke kota tua Jakarta/dn.com-Sabtu (29/10/2011) Mahasiswa Ma’had Ali Darunnajah berkunjung ke kota tua letaknya di Jakarta di tengah-tengah kota metropolitan ibu kota Indonesia para mahasiswa ini akan berkunjung ke baca selengkapnya