Sabtu, 19 November 2011

Bulan Ramadan adalah kesempatan memperoleh pahala sebanyak-banyaknya karena segala pahala akan dilipatgandakan, termasuk membaca Alquran. Oleh sebab itu, banyak umat Islam yang berlomba-lomba mengkhatamkan Alquran, yang semula satu hari hanya satu ruku, pada bulan Ramadan bisa satu juz. Bahkan, yang biasanya satu hari satu juz, pada bulan Ramadan bisa satu hari tiga sampai empat juz, sehingga dapat khatam sebanyak mungkin di bulan Ramadan. Umat Islam yang di luar bulan Ramadan jarang membaca Alquran pun, pada Ramadan ini berlomba-lomba membaca Alquran. Tak heran jika di masjid-masjid selalu terdengar senandung Alquran setiap waktu, atau yang disebut tadarusan. Lalu bagaimana dengan para penghafal Alquran (hafiz) yang di luar Ramadan pun hari-hari mereka tak lepas dari membaca dan menghafal Alquran? Ternyata, mereka pun berlomba-lomba untuk lebih banyak menghafal Alquran pada bulan Ramadan, seperti di Pondok Pesantren Miftahul Jannah, Kecamatan Sekampung, Lampung Timur. Menurut Nyai Islamiyatun, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Jannah, pada Ramadan ini para santrinya semakin giat menghafal, yang semula menyetorkan hafalan setengah halaman, menjadi satu halaman. Ramadan ini benar-benar digunakan untuk tadabur Alquran. Di pondok pesantren yang telah meluluskan para hafiz-hafizah ini setiap selesai salat zuhur ditradisikan mengulang hafalan sebagai wirid. "Untuk menjaga dan mempertajam hafalanponpes Miftahul Jannah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar