Era globalisasi dewasa ini dan  di masa datang sedang dan akan mempengaruhi perkembangan sosial budaya  masyarakat muslim Indonesia umumnya atau pendidikan Islam, termasuk  pesantren, khususnya argumen panjang lebar tidak perlu dikemukakan lagi  bahwa masyarakat muslim tidak bisa menghindarkan diri dari proses  globalisasi tersebut, apalagi kalau ingin survive dan berjaya ditengah  perkembangan dunia yang kian kompetitif dimasa kini, diabad XXI.  Globalisasi sebenarnya bukanlah fenomena baru sama sekali bagi  masyarakat-masyarakat muslim Indonesia. Bahkah berbarengan dengan  datangnya berbagai gelombang global secara konstan dari waktu ke waktu.
Sumber  globalisasi tersebut adalah Timur Tengah khususnya mula-mula Makkah dan  Madinah, dari sejak abad 20, juga Kairo. Karena itu seperti bisa  diduga, globsasi ini lebih bersifat religio-intelektual, meski dalam  kurun-kurun tertentu juga diwarnai oleh semangat religio-politik. Tetapi  globalisasi yang berlangsnng dan melanda masyarakat muslim Indonesia  sekarag menampilkan sumber dan watak yang berbeda. Proses globalisasi  dewasa ini tidak lagi bersumber dari Timur Tengah, melainkan dari Barat,  yang terus memegang supremasi dan hegemoni dalam berbagai lapangan  kehidupan masyarakat dunia umumnya. Globalisasi yang bersumber dari  Barat tampil dengan watak ekonomipolitik dan sains teknologi.
Dominasi  dan hegemoni politik Barat dalam segi-segi tertentu mungkin saja telah  "merosot", khususnya setelah berakhir perang dunia kedua dan "Perang  Dingin". Tetapi hegemoni ekonomi dan sains-teknologi Barat tetap belum  tergoyahkan. Meski muncul beberapa kekuatan ekonomi baru, seperti Jepang  dan Korea Selatan, tetapi kultur hegemoni ekonomi dan sainsteknologi,  tetap sarat dengan nilai-nilai Barat. Dengan demikian, hegemoni tadi  menemukan momentum baru, yang pada gilirannya mempercepat proses  globalisasi.
Hegemoni  ekonomi dan sains-teknologi jelas bukan persoalan sederhana. Hegemoni  dalam bidang-bidang ini bukan hanya menghasilkan globalisási ekonomi dan  sains-teknologi, tetapi juga bidang-bidang intelektual, sosial,  nilai-nilai dan gaya hidup dan seterusnya. Globalisasi Coca Cola atau Mc  Donald, bukan sekedar ekspansi ekonomi, tetapi juga gaya hidup dengan  segala implikasinya. Globalisasi "Mc Donald" misalnya menimbulkan  perubahan dalam pola dan jenis makanan yang dikonsumsi masyarakat.
Perubahan  ini pada gilirannya menimbulkan implikasi-implikasi tertentu bagi  kesehatan masyarakat, penyakit-penyakit, semacam tingginya kolesterol, ,  obesitas (kegemukan) sekarang dikhawatirkan ahli-ahli kesehatan  Indonesia semakin menyebar dalam sebagian marakat Indonesia terutama di  wilayah-wilayah dimana ekspansi dan penetrasi "Mc Donaldnisasi" dann  Coca-colanisasi" ini terlihat paling kuat. Hal yang sama juga bisa  dilihat pada hegemoni model-model Pendidikan Barat terhadap sistem  Pendidikan Nasional di Indonesia.
Itulah  sebabnya ke depan, Pondok Pesantren harus melakukan pembenahan diri  dengan maksimal dan terencana. Model pendidikan Islam yang di emban oleh  Pondok Pesantren harus terus mengalami pembaharuan-pembaharuan dimana  karakteristik Pondok Pesantren harus tetap melekat kuat dan menjadi jiwa  dan pergerakan Pondok Pesantren dan berbareng dengan itu pengadopsian  model-model pendidikan modern harus dilakukan dengan tanpa mengurangi  sedikitpun pengaktualisasian nilai-nilai ke-Islam-an yang hidup dalan  pesantren. Lebih dari itu transformasi penguasaan teknologi modern serta  profesionalisasi para santri harus juga dikedepankan sebagai salah satu  misi Pondok Pesantren Modern. Hal yang amat penting adalah Pondok  Pesantren juga harus menerapkan prinsip-prinsip bahwa Pondok Pesantren  adalah sebuah komunitas sosial masyarakat Islam modern juga harus terus  diikuti dengan berkembangnya kegiatan ekonomi modern dalam pesantren  yang mendukung kuatnya posisi ekonomi pesantren di mata masyarakat  modern. Sudah saatnya bahwa Pondok Pesantren juga harus menjadi sebuah  sistim Pendidikan yang menyeluruh, menyatu dan terintergrasi dimana di  dalam kawasan Pondok Pesantren berdiri Taman Bermain Anak-anak (Play Group), Taman kanak-kanak, Pondok Pesantren Modern SD, SMP,SMU dan Perguruan Tinggi.
Kedepan  dengan kelenturannya untuk memodermsasikan model pendidikan Islam di  dalan pesantren, maka Pesantren akan terus ikut berkembang menjadi "Centre of Moslem Revitalisations"  (Pusat Revitalisasi Islam). Disini lulusan-lulusan Pesantren akn  mengabdikan diri sebagai pembaharu dan modernis IsIam dan membentuk  serta mewarnai dunia modern khususnya bangsa Indonesia dengan nafas  Islam yang dibawabanya dari Pesantren. Dan dengan itu akan lahir  peradaban Islam Modern yang mampu berkembang dan membentuk tata dunia  baru Islam sebagai Rahmatan lil alamin (Islam sebagai Rahmat bagi dunia)  dan bukan sebagaimana menjadi sebuah kekuatan yang seringkali diisukan  sebagai ancaman bagi dunia modern.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar